Modal 24 Juta Bisa Buka Apotek? Ini Rinciannya
MedMinutes.io Entrepreneurship Series kali ini akan membahas mengenai rincian biaya yang diperlukan untuk membuka usaha apotek.
Dalam merencanakan usaha apotek, hal yang pertama kali harus dipertimbangkan adalah berapa besar modal yang diperlukan untuk usaha apotek, dimana besar modal yang diperlukan dalam mendirikan usaha apotek bervariasi mulai dari puluhan hingga ratusan juta rupiah. Biaya modal ini bergantung pada lokasi apotek, biaya sewa, biaya perbekalan sediaan farmasi, dan biaya kepegawaian. Jika Anda mendirikan apotek secara mandiri maka sebenarnya anggaran pendirian apotek dapat disesuaikan dengan modal awal yang dimiliki.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Yuk Belajar Cara Memulai Bisnis Apotek di Sini
MedMinutes.io merupakan aplikasi apotek online Indonesia yang siap membantu segala kebutuhan apotek Anda, mulai dari mengelola laporan keuangan di apotek, memperbarui stok obat-obatan dan alat kesehatan, mengirim permintaan laboratorium, memperbarui status pasien, serta masih banyak lagi keunggulan yang menunjang pelayanan apotek Anda.
6 Biaya Modal Usaha Apotek
Beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah modal yang diperlukan untuk mendirikan usaha apotek adalah:
- Dispensing
- Obat resep
- Obat OTC (Over The Counter)
- Swamedikasi
Modal usaha ini akan menentukan persentase pembagian biaya operasional apotek. Jika fokus Anda pada penjualan obat OTC(obat yang dapat digunakan untuk swamedikasi) dan layanan swamedikasi, maka berikut beberapa biaya utama dalam pendirian usaha apotek diantaranya adalah :
1. Biaya Sewa Lokasi
Biaya sewa lokasi ini menjadi salah satu biaya yang cukup besar memakan anggaran modal apotek Anda. Biaya sewa lokasi ini tentunya akan berbeda di setiap daerah, umumnya biaya sewa di daerah perkotaan dengan penduduk yang padat akan lebih besar dibandingkan dengan daerah pinggiran perkotaan. Biaya sewa lokasi usaha di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya lebih mahal dibandingkan dengan kota kecil di pulau Jawa sehingga Anda juga perlu menyesuaikan anggaran sewa yang dimiliki dengan pemilihan lokasi calon apotek Anda.
2. Biaya Pengadaan Sediaan Farmasi
Biaya pengadaan sedian farmasi ini adalah biaya dengan persentase terbesar pada anggaran modal usaha apotek, yaitu idealnya berkisar > 70%. Persentase tersebut sangatlah wajar, karena perbekalan kesehatan seperti obat resep, obat generik, suplemen, vitamin dan lain-lain merupakan aset berjalan apotek.
Oleh karena itu, perencanaan pengadaan sediaan farmasi di apotek sangatlah penting. Metode yang paling umum digunakan adalah kombinasi metode ABC-VEN. Metode ABC/Pareto Rencana pengadaan berdasarkan skala prioritas pengadaan sediaan farmasi. Metode ABC ini adalah pengelompokkan pengadaan obat berdasarkan alokasi dana yang diperuntukkan, sebagai berikut :
Jenis Obat | Jumlah Item | Nilai Investasi |
A (Always) | 20% | 80% |
B (Better) | 30% | 15% |
C (Control) | 50% | 5% |
Kemudian, dengan metode VEN, obat akan dibagi menjadi kelompok Vital (pengobatan kondisi darurat), Esensial (pengobatan penyebab penyakit), dan Non-Esensial (pengobatan penunjang kesembuhan). Hasil dari kombinasi kedua metode ini akan menghasilkan segmentasi obat sebagai berikut :
Jenis Obat | A (Always) | B (Better) | C (Control) | Keterangan |
V (Vital) | V-A | V-B | V-C | Prioritas |
E (Esensial) | E-A | E-B | E-C | Utama |
N (Non-Esensial) | N-A | N-B | N-C | Tambahan |
Pengelompokan obat ini akan memudahkan Anda dalam memprioritaskan biaya pengadaan di setiap kelompok obat. Terutama saat pengadaan awal apotek, untuk pengadaan rutinan setelah pengadaan awal Anda sudah dapat memprediksinya berdasarkan penjualan bulan atau tahun sebelumnya. Karena obat ini adalah aset yang berjalan maka pastikan perputaran obat di apotek berlangsung dalam waktu yang pendek.
3. Biaya Marketing
Biaya marketing ini seringkali tidak dianggarkan oleh pebisnis apotek, padahal biaya marketing ini sangat berperan dalam meningkatkan penjualan obat apotek Anda. Metode marketing ini sangat bervariasi baik secara digital maupun verbal dan tulisan. Anda harus menemukan metode marketing yang tepat untuk apotek Anda, supaya minimal dalam radius 5 Km masyarakat dapat mengetahui keberadaan Apotek anda. Setelah menemukan metode marketing yang tepat, maka anggarkan biaya marketing bulanan apotek Anda.
Baca Juga: Ingin Keuntungan Apotek Meningkat? Lakukan 4 Strategi Marketing Ini untuk Apotek Anda
4. Biaya Kepegawaian
Biaya kepegawaian ini bergantung pada jumlah pegawai yang Anda pekerjakan di apotek. Umumnya, awal apotek didirikan pegawai yang dibutuhkan belum banyak, minimal memiliki satu orang Apoteker Penanggung Jawab (APJ) dan satu orang Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK). Anda juga harus menganggarkan modal apotek awal untuk memberikan hak pegawai yang sesuai dengan tanggung jawab mereka. Selain gaji, biaya kepegawaian ini juga dapat berupa biaya pelatihan kepada pegawai untuk menguasai suatu kompetensi yang berkaitan dengan tugas pekerjaan yang ia lakukan.
5. Uang Cash
Sebagai pemilik apotek, Anda juga harus tetap memegang uang cash untuk biaya operasional apotek Anda. Uang cash ini sangat diperlukan untuk melakukan aktivitas bisnis dan sebagai biaya darurat yang mungkin akan dikeluarkan di kemudian hari. Jangan sampai modal Anda telah habis seluruhnya untuk belanja keperluan apotek dan Anda tidak memiliki uang cash lagi.
6. Biaya Peralatan dan Aset Apotek
Biaya peralatan farmasi ini meliputi peralatan yang wajib dimiliki seperti alat peracikan obat, pemadam kebakaran, dan lain lain. Termasuk juga ke dalam furniture apotek seperti kursi dan meja, rak obat, dan lain sebagainya. Biaya peralatan ini diperlukan pada saat awal mendirikan apotek, namun tetap saja harus diperhitungkan secara bijak.
Dibandingkan 5 biaya keuangan yang sebelumnya, usahakan biaya peralatan dan aset apotek ini merupakan persentase terkecil dari anggaran modal apotek. Saat awal pendirian apotek furniture dapat diadakan yang penting-penting saja terlebih dahulu, kemudian akan dilengkapi secara bertahap.
Biaya keuangan ini sangat penting untuk Anda tentukan persentasenya terhadap modal yang Anda miliki. Karena jika tidak ditentukan anggaran masing-masing pos kemungkinan besar akan terjadi pembengkakan anggaran modal usaha apotek. Semua bisnis yang didirikan dari awal pasti tidak langsung bagus dan ideal, semua perlu dilakukan secara bertahap.
Rincian Modal Awal Usaha Apotek
Estimasi rincian modal awal usaha apotek dari awal sampai buka, antara lain:
▪ Perizinan: Rp 1 juta
Sebelum mendirikan gerai apotek hingga siap beroperasi, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengurus surat perizinan usaha apotek atau SIA dan yang disebut SITU. Berdasarkan data di lapangan cara membuat surat izin apotek sangat mudah. Biaya pembuatan surat izin toko obat SITU sekitar Rp 1 juta yang harga pembuatan SITU berbeda-beda tergantung wilayah.
▪ Etalase dan Lemari: Rp 1 juta
Belanja Obat-Obatan secara komplit mencakup obat syrup, tablet, obat bebas, generik, antibiotik dll. Pembelian obat-obatan bisa dilakukan secara kredit dengan bekerjasama sama channel PBF dengan masa pembayaran selama satu bulan. Atau Anda bisa membeli obat-obatan secara lengkap sistem tunai dengan membeli ke apotek yang membanderol harga obat lebih murah.
▪ Buku, timbangan dan alat pemadam kebakaran: Rp 3 juta
▪ Gaji Karyawan: Rp 1 juta
▪ Biaya air dan listrik: Rp 500 ribu
▪ Biaya telepon: Rp 100 ribu
▪ Sewa lokasi usaha: Rp 6 juta
Jadi total estimasi modal usaha apotek adalah sekitar Rp 24.600.000. Jangan lupa untuk sediakan modal biaya operasional bulanan apotek selama enam bulan pertama. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi gerai apotek yang belum menghasilkan untung besar dan cepat. Usaha apotek akan berjalan lancar.
Laporan Keuangan Apotek yang Wajib Dibuat
Berikut tiga jenis laporan keuangan yang harus dimiliki oleh sebuah apotek
1. Laporan Arus Kas (Cash Flow Report)
Arus kas yang minus dapat mengganggu operasional apotek, bahkan apabila terjadi dalam jangka panjang dapat menyebabkan kebangkrutan. Oleh karena itu, jika Anda bekerja sebagai supervisor apotek, Anda harus rapi dalam membuat laporan arus kas. Laporan arus kas apotek merupakan laporan rincian kas masuk dan keluar dalam periode tertentu.
Ada tiga hal penting yang harus Anda masukkan ke dalam laporan keuangan apotek ini. Pertama, catatan transaksi operasional sehari-hari. Kedua, arus kas investasi jangka panjang seperti biaya sewa tempat, alat untuk menggerus obat, timbangan, dan lain sebagainya. Ketiga, pemasukan dan pengeluaran terkait pendanaan seperti misalnya pendanaan dari bank.
Laporan ini dapat Anda gunakan sebagai dasar untuk memprediksi arus kas bulan berikutnya. Selain itu juga bisa menjadi pendoman untuk menentukan berbagai kebijakan di apotek, seperti misalnya pengeluaran apa yang bisa diminimalisasi untuk penghematan.
2. Laporan Neraca Aktiva Pasiva
Selanjutnya adalah neraca aktiva pasiva, yang isinya adalah rincian aset (aktiva) dan hutang (pasiva). Saat membuat rincian asset, Anda harus membaginya ke dalam beberapa kelompok berdasarkan tingkat likuiditasnya.
Pertama, aktiva lancar yang menerangkan asset apotek dengan likuiditas tinggi seperti uang tunai dan stok obat-obatnya. Selanjutnya aktiva tetap, yaitu asset apotek untuk operasional jangka panjang seperti tanah dan bangunan apotek. Terakhir, aktiva tidak terlihat (intangible asset) seperti misalnya merek dagang jika apotek Anda juga memproduksi obat. Sedangkan pasiva atau hutang apotek dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu hutang yang harus apotek bayar dalam waktu pendek (satu tahun) dan yang harus apotek bayar dalam waktu yang masih lama.
3. Laporan Laba Rugi
Modal 24 Juta Bisa Buka Apotek? Ini Rinciannya: Contoh Laporan Laba Rugi Apotek
Sesuai namanya, laporan keuangan apotek ini berisi rincian keuntungan dan kerugian apotek dalam jangka waktu tertentu. Komponen yang setidaknya harus ada dalam laporan ini adalah pendapatan, harga pokok penjualan (HPP), biaya, laba kotor, dan laba bersih. Anda dapat membuat laporan laba rugi single step maupun multiple step. Jika apotek Anda merupakan apotek kecil maka bisa menggunakan single step yang formatnya sangat sederhana. Begitu sebaliknya dengan multiple step.
Dalam laporan single step sendiri semua pendapatan dan keuntungan yang termasuk unsur operasional ditempatkan pada bagian awal laporan laba-rugi, diikuti dengan seluruh beban dan kerugian yang termasuk kategori operasional, sedangkan laporan multiple step memisahkan transaksi operasi dari transaksi non-operasi, juga membandingkan biaya dan beban dengan pendapatan yang berhubungan.
Apa Itu MedMinutes.io?
MedMinutes.io merupakan aplikasi fasilitas kesehatan online Indonesia yang tergolong sebagai aplikasi SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) Indonesia bersifat terintegrasi yang siap hadir untuk mengatur operasional rumah sakit, klinik, ataupun apotek. Mulai dari memperbarui stok obat-obatan dan alat kesehatan, mengirim permintaan laboratorium, memperbarui status pasien, serta masih banyak lagi keunggulan yang menunjang pelayanan fasilitas kesehatan Anda. Dapat Anda pelajari lebih lanjut fitur-fitur MedMinutes.io di sini