Binis Apotek 101: Jangan Sampai Salah!

Jangan Sampai Salah, Yuk Belajar Cara Memulai Bisnis Apotek di Sini: Ilustrasi Apotek

MedMinutes.io Entrepreneurship Series kali ini akan membahas secara lengkap apa saja yang harus Anda ketahui tentang bisnis apotek.

MedMinutes.io merupakan aplikasi apotek online Indonesia yang siap membantu segala kebutuhan apotek Anda, mulai dari memperbarui stok obat-obatan dan alat kesehatan, mengirim permintaan laboratorium, memperbarui status pasien, serta masih banyak lagi keunggulan yang menunjang pelayanan apotek Anda.

Mengenal Apotek dan Apoteker

Apotek menurut  Keputusan  Menteri  Kesehatan  Republik  Indonesia  No. 1027/MENKES/SK/IX/2004 yaitu tempat dilakukannya pekerjaan  dan aktivitas kefarmasian,  penyaluran  persediaan  farmasi  dan  perbekalan  kesehatan lainnya yang ditujukan kepada masyarakat. Menurut Peraturan Pemerintah Republik   Indonesia  No.  9  Tahun  2017  tentang  Apotek  Pasal  1,  yang  dimaksud  dengan apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian yang dikelola oleh apoteker. 

Apotek menyediakan persediaan farmasi yang terdiri atas obat, bahan obat, obat tradisional, bahkan kosmetik. Beberapa apotek juga menjual alat kesehatan dan alat medis sekali pakai, termasuk masker, plester, atau perban. Tenaga kerja yang menyediakan layanan di apotek dinamakan apoteker.

Apoteker merupakan profesional di bidang kesehatan yang berperan dalam memberikan informasi tentang obat-obatan dan bekerja di suatu farmasi, baik farmasi rumah sakit atau industri farmasi. Tugas utama dari apoteker adalah memastikan keamanan penggunaan obat sebelum diberikan kepada pasien. Seorang apoteker di apotek harus memiliki izin praktik secara resmi.

Tujuan Apotek

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 9 Tahun 2017, tujuan apotek adalah:

  1. Meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian di apotek.
  2. Memberikan perlindungan pasien dan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kefarmasian di apotek.
  3. Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian dalam memberikan pelayanan kefarmasian di apotek.

Mengenal 6 Jenis Apotek

Ada 6 jenis apotek di Indonesia, yaitu:

1. Apotek Rakyat

Pelayanan kefarmasian yang dilakukan adalah penyerahan obat dan perbekalan kesehatan, tanpa melakukan peracikan.

Strategi pemasaran dari apotek rakyat adalah:

  • Menyediakan papan nama yang mudah terlihat
  • Menyediakan kartu nama
  • Menyediakan layanan konsultasi kesehatan secara gratis 
2. Apotek Jaringan

Apotek jaringan adalah apotek yang memiliki satu pemilik dengan lebih dari satu cabang di berbagai tempat. Salah satu contohnya adalah Apotek Kimia Farma yang merupakan perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia dan sudah berdiri sejak 1817 pada zaman Hindia Belanda. Tahun 2020, Kimia Farma telah membuka hingga 45.000 gerai apotek yang tersebar di seluruh Indonesia.

Jangan Sampai Salah, Yuk Belajar Cara Memulai Bisnis Apotek di Sini: Apotek Kimia Farma

Strategi pemasaran dari apotek jaringan adalah:

  • Melakukan perluasan cakupan outlet di berbagai tempat dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan
  • Melakukan pengembangan produk dan peluncuran produk baru
  • Melakukan kegiatan pemasaran secara lebih terencana dan agresif untuk menarik minat calon pelanggan apotek.
  • Mengembangkan kemampuan dari para tenaga pemasaran melalui pelatihan.
  • Meningkatkan kinerja dan produktivitas para tenaga kerja dengan sistem insentif.
3. Apotek Waralaba

Apotek waralaba atau franchising adalah apotek yang memiliki persetujuan dari suatu perusahaan yang memiliki merek dagang untuk memberikan hak eksklusif kepada perusahaan lain atau distributor independen dengan imbalan pembayaran royalti dan penyediaan prosedur operasi standar.

Contohnya jika Anda ingin melakukan franchise terhadap Apotek K-24 Indonesia, maka biaya awal waralaba dan jasa manajemen pra operasional adalah sebesar Rp 120 Juta + PPN 10% untuk masa waralaba 6 tahun. Dan ada juga biaya bulanan (Royalty Fee) sebesar 1,8% dari omzet /Bulan. 

Untuk dapat melakukan waralaba suatu apotek, maka Anda sebagai pewaralaba harus dapat memenuhi beberapa kriteria penting yaitu:

  • Memiliki ciri khas usaha
  • Terbukti mampu memberikan keuntungan dalam usaha
  • Memiliki standar atas pelayanan dan barang yang ditawarkan
  • Mudah untuk diajarkan dan diaplikasikan
  • Adanya support system yang berkesinambungan
4. Apotek Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)

Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah suatu unit di suatu rumah sakit yang dipimpin oleh seorang apoteker yang dibantu oleh beberapa tenaga apoteker yang telah memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berkompeten secara profesional. Pelayanan kefarmasian di rumah sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat termasuk pelayanan farmasi klinis.

5. Apotek Profesi

Apotek ini memiliki nama yang sesuai dengan nama apoteker yang mengelola apotek tersebut, serta pelayanan kefarmasiannya lebih mengarah pada profesionalisme termasuk pendidikan kesehatan masyarakat. 

Contoh dari apotek profesi adalah Apotek Farmasi Airlangga yang merupakan apotek pendidikan pertama di Indonesia, dimana apotek ini berfungsi sebagai tempat pendidikan bagi mahasiswa pendidikan Apoteker Universitas Airlangga yang dimana diharapkan dapat menjadi contoh yang baik bagi calon Apoteker maupun Apoteker lainnya.

Strategi pemasaran dari apotek profesi adalah:

  • Meningkatkan kelengkapan obat serta layanan yang ada
  • Melayani obat pada jam operasional apotek dan selalu dilayani oleh apoteker
  • Melakukan dan meningkatkan Pelayanan Informasi Obat (PIO) baik secara langsung maupun tidak langsung, dimana apoteker bertugas untuk memberikan informasi mengenai obat yang tidak memihak, dievaluasi dengan kritis dan dengan bukti terbaik
  • Memberikan konseling bagi pelanggan apotek
  • Memberikan layanan delivery service

4 Hal Yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Membuka Apotek

Pandemi COVID-19 telah membuat masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan tidak sedikit yang mulai mencari dan menyimpan stok obat untuk berjaga-jaga jika ada penyakit yang tidak diduga datang. Perubahan perilaku masyarakat membawa peluang yang bagus untuk memulai bisnis apotek Anda, tetapi juga harus paham bahwa memulai apotek membutuhkan proses yang cukup panjang dan tidak mudah. 

Layaknya bisnis pada umumnya, membuka apotek perlu detail perencanaan yang matang. Seperti mengetahui target pasar, titik lokasi, branding dari apotek, dan bagaimana strategi pemasaran yang terbaik. Memulai bisnis apotek bukanlah semata hanya dapat mencari keuntungan, namun bisnis sektor kesehatan ini dapat menjadi bagian dalam membantu antar sesama. Pada dasarnya apotek bergerak dibidang kesehatan, yang mana dibutuhkan oleh setiap orang, apalagi yang membutuhkan berobat dari lokasi yang terdekat dahulu.

Baca Juga: 3 Standar Baru Dalam Kegiatan Usaha Apotek sesuai Permenkes No 14 Tahun 2021

Maka di segmen ini akan dijelaskan beberapa poin penting yang harus Anda pertimbangkan di perencanaan usaha apotek Anda, yaitu:

1. Lokasi Apotek

Pertama-tama pastikan bahwa lokasi yang dipilih bersifat strategis, dalam arti mudah untuk dijangkau berbagai kalangan. Untuk memilih lokasi strategis, Anda dapat melakukan survei secara langsung di tempat. Ini juga penting untuk mengetahui siapa saja pesaing di sekitar lokasi apotek, misal apotek lain, klinik, warung, atau minimarket.

2. Analisis Kompetitor

Hal penting lainnya yang harus diperhatikan sebelum memulai bisnis apotek adalah melakukan analisis terhadap kompetitor atau pesaing dari apotek Anda nantinya, seperti kelebihan apa yang mereka miliki dari segi pelayanan atau obat-obatan, kekurangan yang ada, lokasi, jumlah gerai, atau jumlah pelanggan. Dari analisis tersebut nantinya dapat tercipta strategi dari apotek untuk dapat bersaing secara kompetitif dengan pesaing.

Baca Juga: Ingin Keuntungan Apotek Meningkat? 4 Strategi ini Dijamin Efektif Untuk Memasarkan Apotek Anda

3. Desain Apotek
  • Pastikan bahwa di apotek Anda terdapat papan petunjuk yang dengan jelas tertulis nama apotek. 
  • Jaga kebersihan lingkungan apotek dan pastikan pelayanan produk kefarmasian diberikan pada tempat yang terpisah dari aktivitas pelayanan dan penjualan produk lainnya, hal ini berguna untuk menunjukkan integritas dan kualitas produk serta mengurangi risiko kesalahan penyerahan. 
  • Berikan akses yang mudah bagi masyarakat untuk memperoleh informasi dan konseling langsung dari apoteker.
  • Berikan ruang tunggu yang nyaman jika apotek sedang ramai pengunjung agar pengunjung yang menunggu dapat beta
  • Berikan tempat untuk mendisplay informasi bagi pasien, termasuk penempatan brosur atau materi informasi
  • Adanya ruangan tertutup untuk konseling bagi pasien yang dilengkapi dengan meja dan kursi serta lemari untuk menyimpan catatan medikasi pasien
  • Adanya ruang racikan obat
4. Perlengkapan di Apotek
  • Keranjang sampah yang tersedia untuk staf maupun pasien.
  • Perabotan apotek harus tertata rapi, lengkap dengan rak-rak penyimpanan obat dan barang-barang lain yang tersusun dengan rapi, terlindung dari debu, kelembaban dan cahaya yang berlebihan serta diletakkan pada kondisi ruangan dengan temperatur yang telah ditetapkan (Kemenkes RI. No 1027/2004).
  • Alat pembuangan, pengolahan dan peracikan seperti timbangan, mortir, gelas ukur dll.
  • Perlengkapan dan alat penyimpanan perbekalan farmasi, seperti lemari obat dan lemari pendingin.
  • Wadah pengemas dan pembungkus, etiket dan plastik pengemas.
  • Tempat penyimpanan khusus narkotika, psikotropika dan bahan beracun.
  • Buku standar Farmakope Indonesia, International Organization for Standardization (ISO), The Monthly Index of Medical Specialities (MIMS), Daftar dan Plafon Harga Obat (DPHO), serta kumpulan peraturan per-UU yang berhubungan dengan apotek.
  • Alat administrasi, seperti blangko pesanan obat, faktur, kuitansi, salinan resep dan lain-lain.
5. Pengelolaan Apotek

Pengelolaan persediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya dilakukan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku meliputi perencanaan, pengadaan, penyimpanan, dan pelayanan. Pengeluaran obat memakai sistem FIFO (first in first out) dan FEFO (first expire first out). Untuk dapat memahami bagaimana sistem pengelolaan obat-obatan di apotek, dapat Anda baca selengkapnya di sini.

Izin Mendirikan Apotek

Berdasarkan Permenkes No 14 Tahun 2021, berikut adalah daftar persyaratan yang diperlukan untuk mendapatkan izin resmi dari Kementrian Kesehatan untuk mendirikan apotek:

  1. Apotek diselenggarakan oleh pelaku usaha perseorangan atau non-perseorangan.
  2. Pelaku usaha non-perorangan berupa Perseroan Terbatas (PT), yayasan atau koperasi, dengan melampirkan dokumen surat perjanjian kerja sama dengan Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) yang dilengkapi materai.
  3. Data penanggung jawab teknis meliputi Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK), dan Surat Izin Praktek Tenaga Teknis Kefarmasian (SIPTTK).
  4. Bukti pembayaran Pendapatan Anggaran Daerah (PAD).
  5. Durasi pemenuhan persyaratan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak pelaku usaha mengajukan permohonan.
  6. Durasi pemberian izin apotek paling lama 9 (sembilan) hari sejak dokumen dinyatakan lengkap.
  7. Izin apotek berlaku mengikuti masa berlaku Surat Izin Praktek Tenaga Teknis Kefarmasian (SIPTTK), maksimal 5 (lima) tahun.

Sedangkan persyaratan khusus dari usaha apotek sendiri, yaitu:

  1. Peta lokasi
  2. Denah bangunan
  3. Daftar SDM
  4. Daftar sarana, prasarana, dan peralatan

Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1027/MENKES/SK/IX/2004 adalah sebagai berikut:

1. Pengelolaan Sumber Daya Apotek

Sesuai ketentuan perundangan yang berlaku apotek harus dikelola oleh seorang apoteker yang profesional. Pengelolaan apoteker harus memiliki kemampuan menyediakan dan memberikan pelayanan yang baik, mengambil keputusan yang tepat, kemampuan berkomunikasi antar profesi, menempatkan diri sebagai pimpinan dalam situasi multidisipliner, kemampuan mengelola SDM secara efektif, selalu belajar sepanjang karier, dan membantu memberi pendidikan dan memberi peluang untuk meningkatkan pengetahuan (Kemenkes RI. No 1027/2004).

Jangan Sampai Salah, Yuk Belajar Cara Memulai Bisnis Apotek di Sini: Ilustrasi apoteker
2. Sarana dan Prasarana

Apotek berlokasi pada daerah yang dengan mudah dikenali oleh masyarakat. Pada halaman terdapat papan petunjuk yang dengan jelas tertulis kata apotek. Apotek harus dapat dengan mudah diakses oleh anggota masyarakat. Pelayanan produk kefarmasian diberikan pada tempat yang terpisah dari aktivitas pelayanan dan penjualan produk lainnya, hal ini berguna untuk menunjukan integritas dan kualitas produk serta mengurangi risiko kesalahan penyerahan. Masyarakat harus diberi akses secara langsung dan mudah oleh apoteker untuk memperoleh informasi dan konseling. Lingkungan apotek harus dijaga kebersihannya. Apotek harus bebas dari hewan pengerat, serangga atau pest. Apotek memiliki suplai listrik yang konstan, terutama untuk lemari pendingin.

Studi Kelayakan Apotek

Sudah tertarik dan memutuskan untuk memulai bisnis apotek tetapi masih belum yakin untuk proyeksi berjalannya bisnis dalam jangka panjang nantinya? Tenang saja, Anda bisa melakukan studi kelayakan, dimana Anda dapat mengetahui secara komprehensif apakah pendirian apotek baru tersebut layak dari sisi bisnis maupun pengabdian profesi untuk masyarakat.

Tujuan dari studi kelayakan apotek adalah menghindari atau meminimalisir risiko kerugian yang dapat dialami, memudahkan perencanaan ke depan,  memudahkan pelaksanaan pekerjaan, dan memudahkan pengawasan sekaligus pengendalian secara penuh.

Manfaat dari studi kelayakan apotek tidak hanya dirasakan oleh pemilik usaha saja, melainkan oleh kreditur dan investor jika pendanaan modal usaha apotek Anda berasal dari kedua pihak tersebut. Berikut rincian manfaatnya:

1. Bagi pengusaha
  • Sebagai pedoman pelaksana
  • Untuk mengambil peluang yang ada atau menghindari risiko kerugian yang mungkin akan terjadi
2. Bagi kreditor

Sebagai pedoman bahan kajian layak tidaknya kredit yang akan diberikan

3. Bagi investor
  • Sebagai pedoman bahan kajian mengenai besarnya tingkat keuntungan yang nantinya akan diperoleh.
  • Mengetahui jaminan keamanan modal yang akan diinvestasikan

Proses dalam Studi Kelayakan Apotek

Proses pembuatan studi kelayakan terdiri dari 5 tahap, yaitu:

1. Penemuan gagasan

Memastikan adanya 5 kriteria sebuah gagasan, yaitu keuntungan, sesuai dengan visi, sumber daya tersedia, aman dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2. Penelitian lapangan

Penelitian lapangan secara ilmiah, yaitu mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyimpulkan data.

3. Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan memastikan 5 poin penting dalam usulan proyek,yaitu preface, analisis teknis, analisis pasar, analisis manajemen, analisis keuangan.

4. Rencana

Menentukan jadwal waktu pelaksanaan dengan skala prioritas:

  • Menyediakan dana investasi
  • Mengurus izin
  • Membangun/rehabilitasi gedung
  • Merekrut karyawan
  • Menyiapkan barang dan sarana pendukung
  • Memulai operasional
5. Realisasi

Melaksanakan setiap jenis pekerjaan dengan format:

  • Jadwal pelaksanaan setiap pekerjaan
  • Pencatatan deviasi yang terjadi
  • Evaluasi dan solusi konkret 

Aspek dalam Studi Kelayakan Apotek

Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam melakukan studi kelayakan dari apotek yaitu:

  1. Lokasi dan desain
  2. Pasar dan strategi pemasaran
  3. Teknis operasi
  4. Sumber daya manusia
  5. Manajemen dan organisasi
  6. Ekonomi dan sosial
  7. Finansial
  8. Dampak lingkungan

Sedangkan aspek-aspek yang harus dijadikan penilaian dalam studi kelayakan suatu apotek, yaitu:

1. Aspek Manajemen

  • Strategi manajemen, untuk mengubah kondisi sekarang (current condition) menjadi kondisi di masa depan (future condition)
  • Bentuk dan tata letak dari bangunan
  • Jenis produk apa yang akan dijual

2. Aspek Pasar

  • Bentuk pasar
  • Potensi pasar (sejumlah pembeli yang memiliki uang dan keinginan untuk membelanjakannya pada suatu wilayah tertentu). 

Rumus : Q = n × P x q

Keterangan:

Q: Total permintaan pasar

n: Jumlah pembeli di suatu pasar

P: Harga rata-rata satuan

q: jumlah yang dibeli oleh rata-rata pembeli per tahun

3. Aspek Teknis

  • Lokasi dan lingkungan disekitarnya
  • Bentuk bidang usaha
  • Struktur organisasi 

4. Aspek Keuangan

  1. Penilaian sumber pendanaan
  2. Analisis keuangan

Analisis Payback Period (PBP)

Analisis ini digunakan untuk menghitung lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menutup kembali seluruh biaya investasi. Makin pendek/kecil nilai PBP makan akan makin baik.

PBP = Jumlah investasi / Jumlah kas yang masuk pertahun × 1 tahun

Indikator:

  • Bila PBP yang diperoleh < dari PBP yang ditetapkan (bank) maka proyek tersebut layak untuk dilaksanakan.
  • Bila PBP yang diperoleh > dari PBP yang ditetapkan (bank) maka proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan.
  • Bila PBP yang diperoleh = dari PBP yang ditetapkan (bank) maka proyek tersebut boleh dilaksanakan, boleh tidak.
  • Analisis ini digunakan untuk menghitung besar dari tingkat return (%) yang akan diperoleh selama periode investasi.

Analisis Return on Investment (ROI)

Analisis ini digunakan untuk menghitung besar dari tingkat return (%) yang akan diperoleh selama periode investasi.

ROI = Laba bersih / Nilai investasi × 100%

Indikator:

  • Bila ROI nya > dari bunga pinjaman (bank), maka proyek tersebut layak untuk dilaksanakan.
  • Bila ROI nya < dari bunga pinjaman (bank), maka proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan.
  • Bila ROI nya = dari bunga pinjaman (bank), maka proyek tersebut boleh untuk dilaksanakan, boleh tidak.

Analisis Internal Rate of Return (IRR)

Analisis ini digunakan untuk menghitung besarnya diskon faktor (suku bunga) yang akan diperoleh dari kas masuk selama periode investasi.

Cara mencari diskon faktornya dengan metode trial and error:

  1. Menghitung nilai sekarang dari arus kas yang akan masuk (NPV2) dengan diskon faktor (df1) yang = bunga pinjaman lalu (NPV2) dikurangi dengan niai investasi (NPV1).
  2. Bila hasil negatif, maka NPV2 nya dihitung kembali dengan diskon faktor (df2) yang lebih kecil (sebaliknya), lalu (NPV2) dikurangi kembali dengan nilai investasi (NPV1).
  3. Kemudian mencari IRR minimumnya dengan syarat bahwa:

NPV1-NPV2 = 0

IRR Minimum = (∆2) / (∆1 + ∆2) × (df1 −df2)

Indikator:

  • Bila IRR minimumnya > bunga pinjaman, maka proyek tersebut layak untuk dilaksanakan.
  • Bila IRR minimumnya < bunga pinjaman, maka proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan.
  • Bila IRR minimumnya = bunga pinjaman, maka proyek tersebut boleh untuk dilaksanakan, boleh tidak.

Analisis NPV dari Arus Kas yang Masuk

Analisis ini digunakan untuk menghitung besarnya selisih (ΔNPV) dari nilai arus kas yang akan masuk (NPV2) dengan nilai investasi (NPV1) selama periode investasi.

Rumus:

∆NPV = ∆NPV2 −∆NPV1

Indikator:

  • Bila dengan diskon faktor yang besarnya = bunga pinjaman
  • dapat menghasilkan nilai ΔNPV yang positif, maka proyek
  • tersebut layak untuk dilaksanakan.
  • Bila dengan menggunakan diskon faktor yang besarnya = bunga pinjaman dapat menghasilkan nilai ΔNPV yang negatif, maka proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan.
  • Bila dengan menggunakan diskon faktor yang besarnya = bunga pinjaman dapat menghasilkan nilai ΔNPV = 0 maka proyek tersebut boleh untuk dilaksanakan, boleh juga tidak.

Apa Itu MedMinutes.io?

MedMinutes.io merupakan aplikasi fasilitas kesehatan online Indonesia yang tergolong sebagai aplikasi SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) Indonesia bersifat terintegrasi yang siap hadir untuk mengatur operasional rumah sakit, klinik, ataupun apotek. Mulai dari memperbarui stok obat-obatan dan alat kesehatan, mengirim permintaan laboratorium, memperbarui status pasien, serta masih banyak lagi keunggulan yang menunjang pelayanan fasilitas kesehatan Anda. Dapat Anda pelajari lebih lanjut fitur-fitur MedMinutes.io di sini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *